Sabtu, 30 November 2013

TIPS AMAN DALAM MENAIKI DAN MENURUNI TANGGA KERJA

TIPS AMAN DALAM MENAIKI DAN MENURUNI TANGGA KERJA


Jurnalk3.com 

MENAIKI DAN MENURUNI TANGGA
•Kedua tangan harus memegang tangga sewaktu naik atau turun. Bila harus membawa sesuatu maka dinaikkan atau diturunkan dengan menggunakan tali setelah atau sebelum naik atau turun
•Naik atau turun harus menghadap kearah tangga.
•Jangan meluncurkan tangga kebawah
•Pastikan sepatu tidak licin, berlumpur atau berminyak sebelum naik tangga.
•Jangan menaiki anak tangga lebih tinggi dari anak tangga ketiga dari yang teratas untuk tangga tunggal atau yang dapat di ulur
•Bawa peralatan dengan sabuk peralatan dan bukan dengan tangan.

Pengaruh Kebisingan Terhadap kesehatan dan Cara pengukurannya

 Desember 1th 2013. | Faktor Fisik
Advertisement
Faktor FisikPengaruh Kebisingan Terhadap kesehatan
Setiap tenaga kerja memiliki kepekaan sendiri-sendiri terhadap kebisingan, terutama nada yang tinggi, karena dimungkinkan adanya reaksi psikologis seperti stres, kelelahan, hilang efisiensi dan ketidaktenangan Lebih dari itu Mike Wardhani,dkk (2004: 445), menyatakan pengaruh utama dari kebisingan kepada kesehatan (efek fisiologis) adalah kerusakan pada indra pendengar yang menyebabkan ketulian.
Disamping itu sumber kebisingan yang tinggi memiliki pengaruh terhadap tenaga kerja, yaitu :
a.Mengurangi kenyamanan dalam bekerja.
b.Mengganggu komunikasi atau percakapan antar pekerja.
c.Mengurangi konsentrasi.
d.Menurunkan daya dengar, baik yang bersifat sementara maupun permanen.
e.Tuli akibat kebisingan.
Ada berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas seseorang yang bekerja ditempat kerja yang bising, faktor-faktor tersebut adalah:
a.Frekuensi kebisingan, nada tinggi adalah lebih mengganggu daripada nada rendah.
b.Jenis kebisingan, kebisingan terputus-putus lebih mengganggu daripada kebisingan kontinyu.
c.Sifat pekerjaan, pada pekerjaan yang rumit atau kompleks lebih banyak terganggu daripada pekerjaan yang sederhana.
d.Variasi kebisingan, makin sedikit variasinya maka makin sedikit pula gangguannya.
e.Sikap individu, karyawan yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), yaitu ear plugh/ear muff akan lebih banyak terganggu daripada yang menggunakan APD.
ADVERTISEMENT
Cara Pengukuran Kebisingan
Pengukuran kebisingan biasanya dilakukan dengan tujuan memperoleh data kebisingan di perusahaan atau dimana saja sehingga dapat dianalisis dan dicari pengendaliannya.
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan adalah dengan menggunakan sound level meter dengan satuan intensitas kebisingan sebagai hasil pengukuran adalah desibel (dBA). Alat ini mampu mengukur kebisingan diantara 30 -130 dBA dan dari frekuensi 20-20000 Hz. Alat kebisingan yang lain adalah yang dilengkapi dengan octave band analyzer dan noise dose meter
tags: , ,

PRINSIP KEBIJAKAN PELAKSANAAN DAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT (K3RS)

Wednesday, December 1th 2013. | K3 Rumah sakit
Advertisement
Pembahasan di fokuskan pada prinsip K3RS, program K3RS, dan kebijakan pelaksanaan K3RS, yang di bagi dalam 3(tiga) bagian yaitu:
1.Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di ruma sakit (K3RS) agar kesehatan dan keselamatan kerja di ruma sakit (K3RS), dapat di pahami secarah utuh, perlu diketahui pengertian 3(tiga) komponen yang saling ber interaksi, yaitu:
a.Kapasitas kerja adala status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Contoh: Bila seorang pekerja kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia, maka kapasitas kerja Akan menurun karna pengaruh kondisi fisik lemah dan lemas.
b.Beban kerja adalah beban fisik dan beban mental yang harus di tanggung oleh pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Contoh: pekerja yang bekerja melebihi waktu kerja maksimum dll.
c.Lingkungan kerja adalah lingkungan yang terdekat dari seorang pekerja. Contoh: Seorang yang bekerja di bagian instalasi radiologi ( Kamar X Ray, kamar gelab, kedokteran, nuklir dan lain-lain).
ADVERTISEMENT
2.Program Kesehatan dan Keselamatan kerja di rumah sakit (K3RS) program K3 di rumah sakit (K3RS) bertujuan untuk melindungi Kesehatan dan Keselamatan kerja serta meningkatkan produktifitas tenaga kerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung dan masyarakat serta lingkungan rumah sakit. Kinerja setiap pengunjung kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari 3 (tiga) komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan kapasitas kerja.
Program K3RS yang harus diterapkan adalah:
a.Pengembangan kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit (K3RS).
-Pembuatan atau revitalisasi organisasi K3RS.
-Merencanakan programK3RS selama 3(tiga) tahun kedepan.setiap 3 tahun dapat di revisi kembali sesuai dengan kebutuhan
b.Pembudayaan perilaku Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit (K3RS).
-Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran rumah sakit, baik bagi pekerja,pasien serta pengunjung rumah sakit .
-Penyebaran media informasi dan komunikasi baik melalui film , leaflet ,poster, pamflet dll.
-Promosi K3 pada setiap pekerja yang bekerja disetiap unit di Rumah Sakit .